cakapdigital.com – Cepat atau lambat, lanskap digital akan berubah lagi dan bermanisfestasi dalam cara dan bentuk yang tak terduga. Untuk merespon hal ini, mengenali tren digital yang sudah ada maupun yang sedang bergelora bukan hanya sekedar kejadian yang dapat anda hiraukan begitu saja. Tren yang sudah duluan eksis seperti chatbot, pencarian suara, dan video marketing pun masih populer. Dengan ‘ngeh’ terhadap kehadiran mereka, anda akan dipermudah dalam meraih target dan pencapaian pada dunia digital sambil meningkatkan layanan anda pada prosesnya.
Juga, dengan adanya kemampuan, timing, strategi, dan pengetahuan yang menunjang akan tren-tren pada tahun ini, peluang untuk exposure dan arus traffic yang besar pada proyek digital anda pun semakin besar.
1. DM (Direct Messaging)
Memiliki interaksi one-on-one dengan pelanggan sekarang dipermudah dengan kehadiran messaging app seperti Whatsapp, Telegram, Facebook, atau fitur DM pada Instagram. Fitur ini menjembatani celah antara calon pelanggan dengan bisnis anda. Melalui fitur inilah anda dapat membantu pelanggan dengan keperluan apapun yang berkaitan dengan pengalaman shopping mereka. Anda juga bisa memberikan diskon personal pada pelanggan, dan ini tentunya akan semakin menarik minat mereka pada brand anda ketimbang yang lain, dan bisa saja brand anda direkomendasikan pada teman-teman mereka dan juga kerabat.
2. Optimisasi Iklan
Menjadikan konten anda terpajang di halaman pertama pada halaman pencarian Google bukan lagi sekedar mengikuti aturan SEO saja. Google meng-update algoritma nya sebanyak ribuan kali dalam setahun, artinya, konten yang mengikuti aturan SEO tanpa benar-benar ‘berisi’ hanya akan membusuk dan harus merangkak jauh untuk mencapai halaman pertama.Cara termudah dalam menghadapi situasi ini adalah menulis yang ditargetkan untuk mesin pencarian dan juga manusia. Dalam kata lain, cobalah untuk membuat konten yang terstruktur rapi yang dapat secara gamblang menjelaskan topik pilihan anda.
3. Belanja praktis
Brand-brand telah lama menjual produk mereka di sosial media seperti Facebook, Instagram, dan Pinterest. Namun, tidak cukup hanya dengan memajang produk yang ditawarkan. Pengenalan fitur direct shopping mengatasi ketidakpraktisan ini. Artinya, langkah yang harus dilakukan pembeli untuk memesan suatu produk pun semain dipangkas, yaitu cukup dengan sekali klik pada price tag produk. Sebagai contoh, fitur Checkout pada Instagram memungkinkan pembeli untuk memilih produk tanpa harus keluar dari Instagram. Anda juga bisa menghubungkan akun Instagram anda ke Shopify atau dengan meng-install plugin untuk keperluan chat dengan pelanggan.
4. Sentiment analysis
Keberadaan tool sentiment analysis terutama sangat berguna untuk mengetahui apa yang pelanggan pikirkan tentang brand anda serta produk yang anda tawarkan. Tool seperti Repustate dan Lexalytics menganalisis input dari pelanggan dan mereka akan memberitahu anda pendapat pelanggan tentang produk anda, dan pada area apa saja yang bisa anda tingkatkan untuk kualitas layanan dan produk yang lebih baik.
5. Micro-influencer
Keterlibatan merupakan salah satu faktor penentu untuk perkembangan jumlah pelanggan. Karena itu, brand sekarang mulai melirik micro-influencer sebagai pemasukan potensial. Perbedaan utama antara micro-influencer dan big influencer adalah pada tingkat keterlibatan mereka. Follower yang lebih sedikit bukan berarti buruk, karena hal ini akan membantu interaksi micro-influencer yang mana lebih personal pada follower mereka. Bisnis kecil dan medium lebih memilih micro-influencer karena alasan di atas, tapi juga karena harganya yang murmer dan bersahabat.
Adweek mengkonfirmasi bahwa akun milik micro-influencer (dengan follower 30,000) memperoleh rate keterlibatan sebesar 60%, dan 6.7 kali lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan big time influencer. Kelebihan micro-influencer yang lainnya adalah karena akun mereka belum dipenuhi oleh sponsor.
6. Menyesuaikan dengan generasi terkini
Gen Z adalah generasi termuda dan sekarang mereka berada pada umur yang memasuki dunia kerja. Gen Z sangat peduli dengan privasi data, diversitas, dan autentisitas dari berita dan artikel online yang beredar, serta memiliki selera humor yang absurd. Anda bisa memerhatikan hal tersebut apabila Gen Z merupakan salah satu target market anda pada kampanye digital anda.
7. Programmatic advertising
Sebelum anda berpikir tentang proses yang rumit dari online advertising, software seperti Adobe Marketing Cloud dan SmartyAds hadir untuk membantu anda. Mereka merupakan sistem ter-automasi yang membantu ad placement, tracking performa, pembelian media, dan penarget pelanggan.
8. Desain Email yang estetis
Pelanggan memiliki selera yang elegan. Bahkan email yang desainnya setingkat web-designer pun belum tentu cukup. Mengambil pengalaman yang UX-centric dan visual yang atraktif adalah langkah yang bijak untuk menaikkan ROI anda. Email plain text semakin jarang digunakan, dan kini email bertampilan web-page telah mengambil alih panggung utama.
9. Vlogging
Vlog adalah pasar yang potensial karena pendekatannya yang personal dan instan. Anda bisa pergi ke spot para turis dan menginformasikan subscriber anda tentang apa yang spesial dari spot tersebut, lalu apa yang saja menjadi dos maupun don’ts ketika berkunjung ke sana. Sekarang aplikasikan ini pada bisnis dan anda pun akan menyediakan konten in-depth dan profesional, seperti konferensi bisnis, wawancara dengan public figure, serta behind-the-scene dari wawancara anda.
Seperti yang anda lihat, tren pada digital marketing di 2020 ini menggabungkan kekuatan manusia dan mesin untuk menjadi suatu sistem terintegrasi yang menargetkan niche yang spesifik dengan pendekatan yang dipersonalisasi. Tren yang giat berubah ini tidak perlu membuat anda kewalahan, karena anda tahu apa yang terpenting bagi anda, brand anda, serta para pelanggan anda.
Pada akhirnya, tren pada 2020 ada untuk menemani anda dalam perjalanan mempercantik dan menyempurnakan proyek digital anda untuk para pelanggan yang ada dan yang akan datang.
- Written by: Farras Indyawan
- Posted on: Maret 31, 2020
- Tags: 2020, Digital, digital marketing, Marketing