cakapdigital.com – Iklan (ads) telah merambah ke ranah digital tanpa tanda-tanda akan meredup di Indonesia, sebagaimana yang terlihat dari report oleh PubMatic. Data pada report tersebut merefleksikan kemajuan pesat dari Digital Ads dengan kontribusi terbesar dari ads berformat video yang mendasari programmatic digital ads.
Di saat biaya pengeluaran secara global diprediksikan akan mencapat 435.8 trilyun USD dengan persentasi pertumbuhan sebesar 56,6%, Indonesia sendiri akan mencapai 500 juta USD dan lebih, dengan persentase pertumbuhan pada 54% yang dipimpin oleh programmatic digital ads, namun angka tersebut masih akan terus naik menjadi dua kali lipatnya, dan ini menempatkan Indonesia sebagai market video ads dengan pertumbuhan tercepat di tingkat global.
Tren biaya pengeluaran global masih akan terus berlanjut hingga 2021, maka peningkatan yang dramatis pun diharapkan pada prediksi angka yang ada.
Popularitas Aplikasi Mobile
Pada sektor mobile ads, Indonesia diharapkan tetap akan berada pada angka dua kali lipat hingga 2022 bila mempertimbangkan data sebelumnya. Sebagai negara dengan pengguna smartphone yang banyak (89.8 juta pengguna tahun lalu saja), persentase ini pun diprediksi akan memperoleh peningkatan sebesar 42.8% dari total penduduk pada 2023.
Dari data tersebut, digital marketer sebaiknya memberikan kesempatan pada market di Indonesia.
Telkomsel DigiAds adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan potensi para pengguna dengan memfokuskan pada video ad dan inventori display, seperti aplikasi MAXstream dan World Games portal. Sebuah kerjasama dengan pihak ketiga juga memungkinkan marketer untuk meningkatkan kampanye ad mereka sembari mengaplikasikan konten strategis ke berbagai aplikasi digital.
Mengapa Programmatic Ads Sebaiknya Dianggap serius
Tidak dipungkiri bagaimana tren ini sedang berkembang dengan pesatnya, namun butuh proses yang kompleks untuk mencapai level integrasi dalam mengetahui apa yang pengguna butuhkan dan apa yang suatu layanan tawarkan.
Programmatic ads merupakan proses ter-automasi dengan pemasukan yang atraktif. InMobi melaporkan bahwa Indonesia merupakan market programmatic yang paling menarik di Asia Tenggara pada 2019. Sekarang, negara ini menjadi wadah bagi pertumbuhan programmatic ads tercepat dan diikuti oleh India dan Brazil.
Teknologi ini memanfaatkan algoritma untuk menghubungkan calon pembeli dengan iklan dan penerbit pada waktu nyata dalam bentuk display, video, sosial media, dan lainnya. PubMatic memprediksikan bahwa transaksi dari programmatic ads meliputi 2/3 atau lebih dari biaya pengeluaran digital display ads skala global pada tahun ini, lebih dari angka tahun lalu.
Akses Video Yang Sangat Mudah
Orang-orang biasanya menonton video karena memang merupakan media yang menarik. Ketika harga smartphone dan paket data dengan akses internet cepat yang dapat dibeli dengan harga terjangkau dipertimbangkan, maka rasanya sah-sah saja kalau media video ads pun dikonsumsi.
Ini dapat dibuktikan dari data oleh PubMatic, yang menunjukkan 31% dari pengeluaran global pada digital display, sementara data 2020 memprediksi bahwa pertumbuhan video ads akan berkontribusi sekitar 29% dari total pengeluaran global.
Seperti pada Telkomsel, dimana konsumsi total data video diprediksikan mencapai 120 petabytes dan lebih. Itulah sebabnya mengapa peningkatkan dua kali lipat pada pengeluaran programmatic video ads sangat memungkinkan, dan juga diekspektasikan akan mencapai nilai 350 juta USD dan lebih, atau 85% dari segi persentasenya.
Kesenjangan Pengetahuan Adalah Masalah Serius, Tapi Bisa Diatasi
Kesenjangan dalam pengetahuan dapat terjadi karena kurangnya sumber daya dan tool dalam mendesain dan bereksperimen dengan digital ads. Hal ini terlihat sangat jelas pada SME (Small and Medium Enterprise) yang sering kali menderita pada situasi ini, dan sebaliknya perusahaan-perusahaan besar lokal dan startup unicorn lah yang mendahului start, dan ini terlihat dari produk serta layanan ad-tech yang menampilkan tren terbaru.
Tentu saja, bantuan akan selalu ada, karena para SME ini dapat menggunakan Telkomsel MyAds untuk menampilkan digital ads mereka dalam tiga format, yaitu SMS, MMS, dan USSD.
Kesimpulan
Tren-tren pada 2020 ini merefleksikan potensi market Indonesia untuk para digital marketer, dan dengan demikian, kompetisi pun akan semakin menguat, sehingga setiap orang yang terlibat dalam era ini harus senantiasa siap beradaptasi dengan perubahan apapun karena digital ads dikenal dengan kemajuan pesatnya.
- Written by: Farras Indyawan
- Posted on: Maret 30, 2020
- Tags: ads, iklan, iklan digital, indonesia